Google
 

About Me

Asha adalah sumber inspirasi dalam kehidupan saya. Memiliki anak adalah anugrah. Seorang ibu pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya, begitu juga saya. Mulai dari belajar dari buku, majalah, dan lainnya kemudian men-sarikan yang terbaik untuk Asha. "Go Organic", "Go Natural", serta memfasilitasi anak saya agar dapat berkembang dengan maksimal/baik adalah tugas saya untuk memberikan fondasi/ landasan/dasar/pijakan baginya untuk bekal hidupnya kelak. Dan untuk selanjutnya biarlah anak berkembang sesuai dengan minatnya. Saya hanya akan membantu mengarahkannya saja. Mudah-mudahan saya bisa menuliskan semuanya disini, untuk saya sendiri supaya tidak lupa dan juga sebagai bahan introspeksi saya, untuk Asha jika besar nanti serta untuk para netter yang membutuhkan inspirasi dalam membesarkan buah hatinya ....

Tuesday, December 25, 2007

Asha 2nd birthday


Asha 2nd birthday




Memang waktu ngga terasa cepat sekali berlalu ya .... kalau saja bunda belum punya Asha mungkin bunda akan menyesal sekali, karena ternyata sekarang Asha sudah berusia 2 tahun. Tidak terasa ... Asha cepat besar, tinggi, perkembangannya juga cepat sekali, mulai ngerti kalau diajak bicara, diberi pengertian... walau bicaranya belum banyak yang bisa dimengerti ... cepat sekali kalau ngomong. Bunda sempat kepikiran juga sih mungkin karena sekolahnya di dua tempat itu pakai bahasa inggris, sementara di rumah pakai bahasa indonesia. Sudah gitu televisinya mayoritas bahasa inggris ... ya habis siaran yang bagus kan dalam bahasa inggris.
Bukan ngga cinta sama Indonesia, tapi memang begitu deh ada nya di dunia pertelevisian. Ngga mementingkan moral bangsa indonesia yang penting bisnis.

Ngelantur dikit, sementara orang sekarang sibuk ngomongin moral bangsa ... korupsi dll, sebenernya saya cuma prihatin satu hal. Dunia pendidikan. Karena ujung2 dari semua kekacauan itu adanya di pendidikan agama, moral, mental, budi pekerti yang porsi terbesar asalnya dari sekolah selain dari rumah. Bisa dibayangkan kualitas bangsa Indonesia saat ini, mulai dari para koruptor, pegawai negeri, supir angkot, sampai ke guru sekolah. Kemarin kakak saya cerita mengenai kualitas guru di sekolah terbaik di jakarta timur. Pintarnya metode guru meras orang tua murid, tanpa kuitansi biar tidak bisa dilacak, mengancam anak muridnya pakai embel2, sampai mampu berkata, kalau mau sekolah disini bilang sama orang tuanya jangan pelit pelit. Ajang terima raport jadi ajang pemerasan. Padahal ini SMP terbaik di jakarta timur, sejak kepala sekolah ganti benar-benar mengerikan. Orang tua belum ada yang berani mengadu karena pakai ancaman, awas kalau bilang bilang pers ... wah wah ... komentar saya cuma satu, harus segera diselesaikan masalah tersebut dan harus berani lapor, karena kalau tidak, saya tidak rela anak saya dididik oleh guru guru yang berkualitas seperti itu. Apa jadinya anak saya diajar oleh guru dan kepala sekola yang tidak bermoral, koruptor, bisa bisa anak saya kalau sekolah disana bisa jadi koruptor juga.
Kembali lagi ke kualitas bangsa Indonesia sekarang, saya rasa itu akibat pola didik belasan tahun atau puluhan tahun lalu. Yang masih bisa dibilang kualitas pendidikan dan perhatian pemerintah ke dunia pendidikan masih jauh jauh lebih baik dari sekarang.
Kalau sekarang tidak ada yang peduli dengan dunia pendidikan dengan kualitas pengajar yang seperti itu dan segala fasilitas pendidikan tidak terpenuhi, apa jadinya moral bangsa ini. Belum tayangan tv yang kita tidak mendidik.

Gitu deh bunda ngelantur dikit. Gemes rasanya melihat semuanya. Saya hanya bisa memulai dari diri sendiri untuk mencoba mendidik Asha dengan baik, dengan apa yang saya yakini baik untuk putri saya.

Balik lagi ke Asha, Bunda yakin bahwa Asha ngerti apa yang buda sampaikan tapi bicaranya masih belum jelas. Antara bingung sekolahnya mau di stop sementara waktu atau teruskan saja. Nanti juga menyesuaikan sendiri. Tapi sekarang sih kawatirnya agak berkurang sedikit karena sudah lumayan ada perkembangan jumlah kata, minggir, awas, dll yang refleks Asha bicara. Tapi kalau bicara cepet/cerewet langsung deh keluar bahasa anak2nya.

Beberapa bulan ini Asha tidur malamnya rewel banget, padahal dari usia 4 bulan Asha sudah tidak pernah bangun malam. Tidur malamnya 9 jam nonstop. Sekarang sering bangun malam, nangis, mimpi buruk. Jadi kawatir tidurnya tidak cukup, sudah gitu siangnya tidur hanya satu kali antara 1 jam sd 3 jam. Sebulan ini lebih parah lagi, tiap malam saya selalu disuruh naik turun pindah kamar, dari kamar bunda ke kamar asha, bolak balik. Kalau dilarang atau tidak mau, asha ngamuk. Wah bagaimana cara memberi pengertian asha ya ... Bunda memang ingat di milis anakku memang sempat di bahas mengenai night mare. mungkin waktu itu belum usia asha untuk mimpi buruk, mungkin sekarang periodenya. Penanganannya juga harus ekstra hati hati, karena bunga ngga mau jika dikerasin asha jadi stress dan tujuannya tidak tercapai. Bunda yakin asha bangun pasti karena ada sesuatu hal. Asha rewel minta pindah pindah kamar pasti ada sesuatu hal dan penangannya pasti bukan keras sama keras. Tapi harus di beri pengertian. Bunda dimarahin sama Hala Suzy dan tante rachma. Katanya bunda harus keras. tidak boleh meladeni asha naik turun tangga. Hehehe... TErserah orang mau bilang apa, tapi bunda punya metode sendiri untuk mendidik anak. Tanpa kekerasan, yaitu dengan pengertian. Selama ini dicoba berbagai cara mulai dari melarang / tidak mau pindah kamar yang hasilnya asha jerit2 nangis sejadi2nya. ngga tega juga bunda, karena dengan cara itu ngga bikin semua hepi dan asha juga jadi lebih kasian lagi. Anak kecil kan sebetulnya hanya tidak bisa menyampaikan apa yang iya mau karena masalah komunikasi, dan bunda tau sekali Asha pintar dan kita selalu punya feeling yang kuat untuk saling mengerti.
LAma juga tidak ketemu ketemu caranya. , baru dua malam ini dapat deh. Bukan bunda kalau mudah putus asa.
Mulai dua hari lalu, kalau asha bangun minta pindah kamar, bunda langsung kasih opsi, Asha mau tidur di kamar asha? boleh, tapi kalau tidur di kamar asha sama suster ya ... kalau asha mau tidur sama bunda, asha tidurnya di kamar ini. Awalnya ngamuk sambil banting kepala, eh tapi Asha tidur lagi ... batal pindah kamar. Bangun ke dua, bunda kasih lagi opsi tersebut, tapi tetep keukeuh pindah kamar dan mulai nangis. Akhirnya seperti biasa bunda gendong Asha ke kamarnya. Maksudnya memang mau pindah tidur di kamar Asha. Bunda sempet bilang suster untuk bawakan barang2 asha ke kamarnya. Asha sudah dikamarnya dengan bunda, namun belum lelap , suster masuk membawakan barang-barang. , eh langsung Asha nangis, berdiri minta di gendong bunda dan minta balik lagi ke kamar bunda. Dan sampai pagi Asha tidak bangun lagi
Semalam opsi tersebut ditawarkan bunda ke asha, 3 kali asha bangun dan batal turun ke kamar Asha setelah diberikan opsi tersebut sambil menghempaskan kepalanya ke tempat tidur bunda.

Bunda selalu menawarkan opsi dari asha kecil, berbekal ilmu dari buku buku yang bunda baca. mulai dari usia 9 bulan asha sudah ditawarkan opsi, sebenernya hal hal yang sudah bunda sortir sebelumnya. Seperti baju yang akan dipakai, pasti asha disuruh milir satu diantara dua atau tiga.
Makanan, tas dll. Jadi asha telah terbiasa untuk diberikan pilihan dan menerima konsekwensi atas pilihannya. Dan biasanya Asha menerima konsekwensinya. Kalau ia kecewa bunda hanya berusaha mengingatkan itu adalah hal yang ia pilih dan itu adalah konsekwensi atas pilihannya.

Opsi menumbuhkan rasa percaya diri kalau anak bisa memilih, melatih dewasa, melatih berlapang dada, menerima resiko.

Asha pintar kan ? jangan meremehkan anak usia 2 tahun karena mereka hanya tidak mampu bicara tapi kemampuan menelaah semuanya sudah berkembang sangat baik. Hati hati mendidik anak dan memberikan contoh, karena ia bagaikan kertas putih dan kita serta lingkungan yang mengisi kertas itu. Silakan pilih gambar apa yang anda para orang tua mau ?

ldf 26/12/2007

No comments: